LETAKKAN SCRIPT IKLAN DISINI

[Saung Samudera FLP Cianjur] Dokumen Baru: NOTULA PEKANAN (1 DES’13)

Sunday, December 1, 2013
Def B Neehaya
Def B Neehaya membuat dokumen: "NOTULA PEKANAN (1 DES'13)"

Notula Pekanan

 

Hari, tanggal :

Ahad, 1  Desember 2013

 

Waktu :

Pkl. 13.30  - 16.30 WIB

 

Tempat :

Selasar  Masjid Agung Cianjur

 

Mc :

Def B Neehaya

 

Tilawah :

Yaumi Sarach  (QS : 2:  238-245)

 

Qultum :

Ahmad Yasir ( Keimanan)

 

 

Materi :

  • Mengakrabi Jurnalistik
  • Praktik

 

Yang Hadir :

(Najm Layla, Def B Neehaya, Yaumi Sarach,  Ekcy, H.D Gumilang, Ahmad Yasir)

(jumlah yang hadir 30 kurang 24 orang, hehe)

 

>>>>>>>> 

 

Bismillah...

 

Alhamdulillah… Pekanan diawali dengan tilawah dan dilanjutkan dengan qultum. Lalu menyimak materi Jurnalistik yang dikupas oleh Najm Layla. Mengakrabinya. Mempertanyakan dan menyadari betapa "jurnalistik" lebih sering dipraktikan daripada diperbincangkan. Ya, akui saja kalau kami di pekanan lebih mengenal "catatan berseni" itu dengan judul: sastra, novel, cerpen, puisi, artikel, beserta rengrengannya. Padahal, jurnalistik adalah ibu yang melahirkan mereka semua.

 

Memasuki sesi tanya-jawab, nyaris kami semua terdiam (kecuali Mc tentunya).Ada apa? Bukan karena Mc gagal memancing pertanyaan dan juga bukan karena penyaji materi terlalu lengkap memberikan informasi, tapi (maaf tidak bermaksud "agul") karena kebanyakan dari peserta mempertanyakan tapi kemudian dapat menjawabnya sendiri. Menyadari. Hal ini bisa jadi sebuah pertanda bahwa penyimak benar-benar memperkerjakan otaknya dengan lebih cerdas. Alhamulillah.

 

Berikutnya: Praktik! Praktik! Praktik!

 

Semua berpencar dan ada beberapa yang memilih tetap di tempat. Hasilnya:

 

Yaumi, berhasil membuat berita tentang Taman Baca Cianjur. Dia terinspirasi dari tulisan di plang pengumuman dan sedikit berbincang dengan penjaga taman dengan bahasa ibu (bukan sebuah wawancara formal).

 

Yasir, dengan kondisi yang kurang fit, memilih diam di tempat. Dia memberi judul teknik membuat berita dari pandangan mata. Serupa dengan Hade. Mereka tanpa kompromi memilih Suasana Pekanan FLP Cianjur saat itu sebagai bahasan. Ada yang berbeda dengan pekanan kali ini? jawab serempak: ada. Suasana Mesjid Agung yang letaknya tepat di alun-alun kota terasa sepi. Benar-benar sepi karena tidak ada forum selain FLP (haha).

 

Defa, berkunjung ke Pos Keamanan yang sekaligus dijadikan Pos tempat parkir. Judulnya sih, mewawancarai dan memang bisa dikatakan berhasil karena mendapatkan setumpuk informasi. Mulai dari keamanan, menejemen imarrah, pembangunan dan beragam kasus bahkan soal "harga keringat" mereka (hihi). Bisa dikatakan gagal juga, karena terlalu "ngaler-ngidul" dan Defa berhasil mewawancarai sekaligus diwawancarai (maklum sekalian promosi FLP di situ).

 

Najm, mengawali tulisannya dengan keinginan untuk mematahkan fakta bahwa aturan diciptakan untuk dilanggar adalah omong kosong. Dia merekam dengan kamera setiap pengumuman peraturan di lingkungan Mesjid. Sayangnya, ketika presentasi dia tidak bisa mengelak karena semua peringatan/aturan telah dilanggar. Haha. Termasuk peringatan "tidak boleh makan di sini!" yang kadang dilanggar anggota FLP ketika kelaparan. (Upst!)

 

Ecky lebih aneh lagi. Dia mewawancarai orang setengah sadar karena baru bangun tidur. Ecky mengaku masih malu-malu dan kebingungan untuk menyapa orang. Akhirnya, dari orang yang setengah sadar_yang entah namanya siapa, sebagai apa_ia menghasilkan sejumput informasi mengenai Mesjid Agung yang sedang mereka duduki.

 

Ini bukan contoh yang baik. Mungkin bisa dikatakan malapraktik, haha. Tapi saya (Defa) amat menyukai kekacauan ini. Terbayanglah bagaimana kami menghasilkan tulisan dari cara "amatiran" begini. Bukankah cara yang baik itu harus sistematis?

 

Pesan dari Pekanan kali ini:

 

Allah ajari manusia kebenaran dengan menunjukkan kesalahan-kesalahan. Hari ini mungkin kami malapraktik, esok kita praktik sungguhan.

 

Jumlah yang sedikit lebih hebat dari yang banyak tapi tidak menang. Hari ini jumlah anggota yang hadir ke pekanan lebih sedikit tapi bisa lebih hebat daripada yang tidak datang dengan keterangan malas (wallohu'alam).

 

Kue tidak dimakan dalam bentuk adonan: Betapa banyak bahan yang bisa kita tuliskan tapi tidak dapat dibaca jika belum dituliskan.

 

Seluruh anggota FLP Cianjur yang menyadari tempat pekananannya adalah Mesjid Agung, alangkah baiknya mengenal dan saling sapa dengan penghuninya. Bisa jadi mereka termasuk bagian keluarga kita yang bisa diajak untuk (juga) cinta baca-cinta menulis.

 

Mohon maaf apabila dalam catatan ini kawan-kawan tidak menemukan materi lengkap mengenai jurnalistik yang sudah dibahas. Jujur saja, saya sengaja. Silakan, bila dalam notula ini banyak kelebihan bisa dibuang.

 

Terimakasih.

 

Wassalamu'alaikum wr.wb. 



Lihat Kiriman Ini di Facebook · Sunting Pengaturan Email · Balas email ini untuk menambahkan komentar.